Gambaran Umum Persit Kartika Chandra Kirana

Persatuan Istri Prajurit Kartika Chandara Kirana selanjutnya disingkat Persit Kartika Chandra Kirana adalah wadah organisasi Istri anggota TNI AD yang didirikan di Purwakarta pada tanggal 3 April 1946 oleh Ny. Ratu Aminah Hidayat, dengan tujuan ikut serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur material maupun spiritual berazaskan Pancasila serta membantu tugas pembinaan TNI AD sebagai kekuatan pertahanan keamanan maupun sebagai komponen pembangunan bangsa, dan mewujudkan kesatuan perjuangan istri anggota TNI yang berdasarkan rasa senasib sepenanggungan dan seperjuangan.
Persit Kartika Chandra Kirana merupakan Organisasi kemasyarakatan yang berinduk pada organisasi kemasyarakatan Dharma Pertiwi. Sesuai dengan hasil Munas IX Dharma Pertiwi tahun 1999, Dharma Pertiwi merupakan wadah organisasi istri anggota TNI beranggotakan Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, Pia Ardya Garini, dan IKKT Pragati Wira Anggini.
Tugas pokok Persit Kartika Chandra Kirana adalah membantu Kepala Staf TNI AD dalam membentuk dan meningkatkan ketahanan mental dan fisik, kesejahteraan material dan spiritual serta keluarganya dalam melaksanakan tugas pokok TNI AD sebagai kekuatan pertahanan keamanan maupun sebagai komponen pembangunan bangsa dan mendukung kebijaksanaan pemimpin TNI dengan membinan dan mengarahkan perjuangan istri anggota TNI AD, menciptakan rasa persaudaraan dan kekeluargaan, rasa persatuan dan kesatuan serta kesadaran nasional.
Anggota Persit Kartika Chandra Kirana terdiri atas anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota kehormatan. Anggota biasa Persit adalah istri organik TNI AD yang suaminya masih dinas aktif baik di organisasi TNI AD atau diluar lingkungan TNI AD, suaminya memasuki masa pensiun dan diangkat sebagai anggota cadangan dalam dinas aktif dan istri Purnawirawan TNI AD yang ditugasi atas nama Persit denga persetujuan Pembina. Anggota luar biasa Persit adalah istri Purnawirawan dan Warakawuri TNI AD yang tetap menjadi anggota selama 2 tahun terhitung mulai suami berhenti dinas aktif meninggal dunia, istri PNS TNI AD dan istri Militer Tituler TNI AD.
Anggota biasa Persit berhak untuk mengemukakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat serta memilih pengurus dan dipilih sebagai pengurus, sementara anggota luar biasa berhak untuk mengemukakan pendapat dan mendapat perlakuan yang sama dengan anggota biasa dalam bidang kesejahteraan.
Anggota biasa mempunyai kewajiban : menjujung tinggi nama baik organisasi, menaati Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga dan peraturan organisasi Persit Kartika Chandra Kirana, membayar iuran, mengikuti rapat, memiliki KPI dan KTA. Sedangkan anggota luar biasa mempunyai kewajiban : menjunjung tinggi nama baik organisasi, menaati Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga dan semua peraturan organisasi Persit Kartika Chandra Kirana, mengikuti rapat, memiliki kartu istri (KARIS) untuk istri PNS dan memiliki KTA.
Sumber keuangan Persit Kartika Chandra Kirana diperoleh dari : iuran anggota sebesar Rp. 100,- untuk istri Tamtama dan Bintara Rp 200,- untuk istri Pama Rp. 500,- untuk istri Pamen Rp. 1000,- untuk istri Pati, Usaha yang sahm dan bantuan atau sumbangan yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan hukum.
Pemimpin didalam organisasi Persit Kartika Chandra Kirana terdiri atas Ketua yang dijabat oleh istri pejabat tertinggi TNI AD dilingkungannya dan Wakil Ketua dijabat oleh istri wakil pejabat tertinggi T.NI AD dilingkungannya.
Dalam menjalankan tugas sehari – hari Ketua dibantu oleh pembantu pemimpin dan anggota pengurus lainnya, yang terdiri dari Ketua Seksi Organisasi yang membawahi kegiatan dibidang organisasi dan personalia, urusan penerangan dan urusan komunikasi sosial ; Ketua Seksi Ekonomi yang membawahi kegiatan di bidang urusan usaha dan urusan perkoperasian ; Ketua Seksi Kebudayaan yang membawahi kegiatan dibidang urusan budaya, urusan pembinaan mental dan urusan pendidikan ; Ketua Seksi Sosial yang membawahi kegiatan di bidang urusan bantuan sosial dan urusan kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana serta urusan warakawuri, yatim dan yatim piatu, Sekretaris membawahi urusan tata usaha dan urusan dalam, dan Bendahara.
Para pembantu pemimpin dan anggota pengurus lainnya ditetapkan oleh pemimpin dari calon – calon yang diusulkan serta disahkan dalam rapat.